Tulisan Masa Sekolah

Sebenarnya aku udah suka nulis dari semenjak SMP, entah itu nulis puisi atau lagu, status di facebook, ataupun juga ngethread diberbagai forum. Aku dulu sebelum disini juga udah sempet punya blog pribadi tapi karna faktor kesibukan hal baru disekolah yg memang harus aku kuasai beberapa sehingga kegiatan menulispun aku tinggalkan untuk belajar tentang multimedia, dan hingga akhirnya aku juga lupa password blogku yg dulu, LOL. Tapi blog aku yg dulu masih ada, dan seru aja kalau flashback tulisan waktu itu, kok bisa ya aku bisa berubah jadi "sok berpengetahuan" saat menulis, ya tapi entah apapun itu, tetap saja hal tersebut pernah aku tuliskan. Saat ini aku mau posting ulang tulisan dari blog aku yg dulu.

April 15, 2013
“KALAU ADA KESUKSESAN KENAPA HARUS GAGAL TERLEBIH DAHULU”

Yaps, dan seperti judul artikel diatas “kalau ada kesuksesan kenapa harus gagal terlebih dahulu”. Sering kali kita udah mencoba dengan mengeluarkan segala upaya untuk bisa mencapai target kita. Ngga ada salahnya dan ngga dosa juga selama kita terus mencoba tetapi masih gagal dari pada kita cuma berdiam diri tanpa ada tujuan yang jelas. Tapi apa iya kita bakalan terus-terusan gagal? Malahan yang ada kita sering kali denger orang bilang gatot alias gagal total, wah ya berarti sia-sia dong semua usahanya, ya bisa dibilang begitulah.
Untuk mencapai tujuan kita, kita harus punya passion/gairah untuk target kita, tapi kalo kita udah usaha mentok sampe mati-matian tetep ga bisa mencapainya gimana dong?, malahan ada lagu yg bilang “ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah tercapai yasudahlah” itu adalah kalimat dari orang yang udah mau mati karna ga mau usaha lagi, tapi gue gini bukan berarti nyela lagunya Bondan & Fade 2 Black loh😀 hehe.. terus kalo udah begitu ntar yang keluar dari mulut “kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda” ya memang sih sifat manusia itu selalu mencari pembelan diri yang padahal kenyataannya memang begitu, gue sendiripun juga ngga ngelak, karna dulunya gue juga pernah begitu.
Siapa yang sangka penemu sekaligus pencipta bola lampu pijar Thomas Alva Edison bisa berhasil dipercobaannya yang ke 1000 setelah dia mencoba sebanyak 999 kali tapi gagal, orang bilang dia gila karna dia melakukan tindakan yang bodoh dan sia-sia pada jaman itu karna dia melakukan pencarian yang tidak lazim. Nah yang mau gue bagiin dari cerita dia adalah bukan berarti kita harus ikut-ikutan usaha tapi ngga tau apa yang kita usahain dan tujuan apa untuk kedepannya, tapi bagaimana dia punya gairah dan ambisi, dia mau terus mencoba tanpa mendengarkan perkataan orang lain yang memandang dia sebelah mata.
Gue sebenernya banyak belajar dari filosofi siapa itu Thomas Alva Edison ketika dia dicela orang karna kegagalannya, dengan rendah hati dia menjawabnya bukan dengan pembelaan dirinya, tapi dia mengucapkan kalimat positif yang membangun dirinya sendiri “Saya tidak patah semangat, karena setiap usaha yang salah adalah satu langkah maju”.
Dan singkat cerita pada akhirnyapun dunia mencatat usaha dia yang pantang menyerah dan mencoba buat bisa, Thomas Alva Edison aja nyoba sampe 999 kali apa lagi kita yang nyoba cuma sekali dua kali aja udah males-malesan?
Bukan pembelaan diri yang bisa membuat kita berhasil tapi usaha kita yang tidak kenal menyerah yang bakalan bisa mencapai semuanya itu, dan “semua pasti akan indah pada waktunya” itu harusnya keluar dari mulut orang yang berusaha mati-matian buat usahanya bukan buat orang yang cuma males-malesan.

Nah itu dia tulisan yg udah pernah aku tulis sewaktu aku masih sekolah, ya apapun itu yg ada dibenak kita kalau menurut kita adalah hal yg positif ngga ada salahnya kok untuk membagikan lewat media apapun, dan satu hal jangan pernah menjadi seorang yg minder saat orang mengecap kita "sok benar" karna kebenaran adalah hal yg hakiki yg ada didalam hati nurani setiap manusia, tapi saat seseorang sudah berkata dan menegur kita "sok bijak dan dewasa" maka ada baiknya kita haruslah introspeksi diri, karna sok dewasa adalah kalimat yg menunjukan jika kita telah menjadi orang yg ingin meninggikan diri dengan pemikiran kita yg menurut kita sudah paling benar. Padahal sebenarnya kita belumlah sampai pada fase tersebut, tentulah hal yg dipaksakan bukanlah hal yg baik untuk diri sendiri.